kantor2

Sebuah Akhir Perjalanan Di Awal Tahun 2012

Salah satu dari sifat fana semua yang berada di alam dunia ini yakni terikatnya akan ruang dan waktu. Kita berada di saat sekarang-di sini, tidak bisa balik ke masa lalu, atau pun loncat ke masa depan. Barang sedetik pun tak kan pernah bisa. Tak ada yang kekal, semua pasti kena dengan sunatullah ini dan takkan bisa mengelak. Tak ada yang bisa menghalangi bertambahnya usia kita, bertambah tua nya keadaan kita, terus dan terus bergerak menuju kefanaan kita, menuju keberakhiran hidup kita di dunia.

Kemarin tanggal 1 Januari 2012, saat aku kerja shift malam, kurang lebih jam 5 subuh HP berdering, terdengar suara ibuku yang sedikit bergetar "nak, nenek sudah sedemikian parah dari dari jam 3 kemaren sore, pulanglah nak. Mungkin nenek mu pengen ketemu kamu dulu di saat saat terakhirnya!"

Aku pamit ke rekan-rekan kerja ku bahwa aku harus pulang duluan karena nenekku yang berada di Sumedang kondisinya sudah kritis. Di pertengahan jalan Bandung-Sumedang, tiba-tiba HP berbunyi lagi, kini suara Bapaku yang terdengar : "Nak, nenek barusan sudah menghembuskan nafas yang terakhir, hari ini akan dikuburkan. Kami tunggu. Hati-hati di jalan, Nak"

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, "sesungguhnya semua yang berasal dari Allah akan kembali kepada Allah". Di awal tahun 2012 ini menjadi akhir perjalanan hidup di dunia bagi nenekku. Nenek dari pihak ibu, yang usia nya telah mencapai 82 tahun ini kini telah mendapatkan giliran untuk menghadap Allah SWT, sesuai dengan takdir yang telah ditetapkan olehNYA.


“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57)
Ya, setiap yang bernyawa pasti akan mati. Detik demi detik yang kita lalui pada hakikatnya adalah hitungan mundur untuk mendekati waktu kematian kita. Kita yang masih merasakan kehidupan dan mereka-mereka yang akan menghadapi kehidupan, semuanya akan merasakan kematian pada saat yang telah ditentukan.

Bayi yang baru lahir dan orang yang sedang sakaratul maut, keduanya sama sekali tidak berkuasa atas kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.


Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)


"Mahasuci Allah Yang di dalam genggaman kekuasaan-Nya seluruh kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu siapakah di antara kamu yang paling baik amalnya, dan sesungguhnya Dia Mahamulia lagi Maha Pengampun" (QS Al-Mulk [67]: 1-2)

Selamat jalan nenekku, 
tetesan air mata kami
untaian do'a kami 
mengiringi kepergian mu

Ya Allah Yang Maha Pengampun
ampuni segala dosa & khilaf nenek kami tercinta
bukakan lah pintu tobat yang selebar-lebarnya 
lapangkanlah kuburnya
tempatkan di tempat yang mulia
yang penuh nikmat di sisiMU


"Allahummaghfirlaha warhamha wa’aafiha wa’fu anha wa akrim nuzulaha wa wassi’ mudkholaha waj’al al-jannata maswaaha, allahumma laa tahrimna ajraha wa laa taftinna ba’daha waghfirlanaa walaha. bi rahmatika yaa Arhamarraahimiin. aamiin"


In memoriam
nenek kami tercinta (kerudung coklat)













Photobucket

Artikel Terkait:


2 comments

04/01/12, 23.42

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un..semoga almarhumah nenek tercinta diterima Iman dan Islamnya oleh Gusti Alloh SWT...kita juga pasti akan mendapatkan gilirannya ya mas...salam hangat buat keluarga tercinta

12/01/12, 06.20

@Kaifa aamiin, terima kasih atas doa nya . iya pada hakikatnya kita ini sedang dalam antrian yang kita sendiri tidak tahu kapan nyampai di pintu masuk. berharap semoga kita semua bisa melakukan yang terbaik & mendapatkan akhir yang terbaik pula..

Posting Komentar

 
intensifer © 2011 | Template by Blogger Templates Gallery collaboration with Life2Work